Kamis, 21 Mei 2015

Petugas Pemasyarakatan Harus Ganteng dan Cantik

Jakarta, INFO_PAS – Ada yang beda dalam pelaksanaan Apel Pagi pada Kamis (21/5) di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS). Pembina Apel yang biasanya adalah Pejabat Eselon II kini dilaksanakan oleh Pejabat Eselon III. Kasubdit Kode Etik Profesi, Rudy Djoko Sumitro, berpesan agar Petugas Pemasyarakatan lebih ganteng dan cantik.
“Petugas Pemasyarakatan harus ganteng dan cantik,” ujar Rudy. “Maksudnya adalah kelengkapan seragam dan atribut agar digunakan sesuai ketentuan agar terlihat ganteng dan cantik,” jelasnya.
Rudy menambahkan bahwa kini di Unit Pelaksana Teknis (UPT) dan wilayah sudah mulai melaksanakan diseminasi terkait kode etik petugas pemasyarakatan. “Jangan sampai kalah dengan petugas di UPT. Kita di Kantor Pusat harus bisa mejadi teladan,” pesan Rudy.
Pada kesempatan apel pagi kali ini juga dirangkai dengan penyerahan hadiah kepada atlit dari Ditjen PAS yang berhasil menyabet Juara Umum dalam pertandingan olah raga memperingati Hari Kebangkitan Nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Hukum dan HAM RI.
Penulis : JP Budi Waskito
Petugas Pemasyarakatan Harus Ganteng dan Cantik | INFO_PAS | 4.5

Rabu, 06 Mei 2015

Begini Cerita Eks Dirjen Pemasyarakatan Soal Ruwetnya Mereformasi Lapas

Jakarta - Handoyo sudah mundur dari jabatan Dirjen Pemasyarakatan. Posisi itu dahulu diperoleh Handoyo yang pernah menjabat di KPK ini lewat lelang jabatan di era Amir Syamsuddin. Setahun lebih menjabat, akhirnya Handoyo meninggalkan pos Dirjen itu.

Kepada detikcom, Handoyo merasa gagal membenahi Lapas. Masih banyak praktik pungli hingga sipir yang 'main mata' dengan Napi. Yang terbaru saja, di kasus Freddy Budiman terpidana mati bandar narkoba yang sudah ditahan di Nusakambangan tetapi tetap saja bisa mengendalikan bisnis narkoba. Diduga, ada sipir yang membantu Freddy.

"Awal saya masuk, saya mendengar dan mempelajari masalah di Pemasyarakatan dengan melihat audit kinerja kelembagaan dari BPK dan juga Kemenpan," jelas Handoyo, Rabu (6/5/2015).

Dari hasil dua audit lembaga itu, terdapat persoalan mendasar mengapa Pemasyarakatan tak pernah bisa 'move on', dan selalu menghadapi masalah yang sama.

Pertama, soal kewenangan kelembagaan. Pemasyarakatan tak pernah membuat sendiri kegiatan dan penganggaran. Semua di bawah Kesekjenan, yang memiliki tupoksi berbeda.

"Pemasyarakaran tak bisa melakukan penganggaran berdasarkan skala prioritas," terang dia.

Kedua soal sumber daya manusia, yang tak kalah pentingnya. Dari 43 ribu pegawai Kemenkum, 31 ribu merupakan pegawai Pemasyarakatan. Seluruh penempatan dan pengaturan pegawai juga tak di bawah Dirjen, tetapi diatur Sekjen. Kadang, sebagai Dirjen dia tak tahu mengapa si A naik pangkat kemudian ditempatkan di Lapas tertentu, atau Si B dicopot jadi Kalapas dan dipindahkan.


"Untuk yang naik pangkat juga tidak pernah ada pelatihan, atau masa pra jabatan dengan memberitahu kewenangannya apa saja. Ini membuat pegawai kurang disiplin dan sulit dikendalikan. Ada penurunan mentalitas karena ini," tegas dia

"Rasio sipir dan tahanan itu 1 berbanding 45, dan yang kemarin di Medan yang baru diresmikan, itu 400 napi diawasi 3 sipir. Ini malah jadi terbalik, penghuni yang mengawasi sipir. Terjadi interaksi yang tak seimbang, dan petugas rentan dipengaruhi," urainya lagi.

Handoyo bersama para direktur pernah mengusulkan sebuah Badan Pemasyarakatan, di mana badan ini memiliki kewenangan sendiri dan di bawah Kemenko Polhukam. Namun hingga kini tak pernah ada titik terang, padahal Pemasyarakatan menjadi lembaga sendiri itu penting karena menyangkut ribuan napi.

"Ini yang saya perjuangkan sejak dahulu, tapi belum berhasil. Dahulu juga saya pernah menyampaikan, kalau badan ini yang dibentuk untuk reformasi birokrasi tak bisa dilakukan, saya akan mundur," tutupnya.

Sumber : http://news.detik.com/read/2015/05/06/090626/2906923/10/1/begini-cerita-eks-dirjen-pemasyarakatan-soal-ruwetnya-mereformasi-lapas

Lapas Kelas IIB Merauke Gelar Family Day

Merauke – Dalam rangka memberikan kesempatan  kepada setiap binaan Lapas Merauke untuk melepaskan  rindu dengan keluarganya, Lembaga Pemasyarakatan  Klas IIB  Merauke menggelar family day,  Kamis, (30/4). Family day yang digelar ini merupakan rangkaian dari Hari Pemasyarakatan  ke-51 tahun yang sudah  digelar bersama dengan warga Lapas Merauke.
Kasi Binadik  Lapas Merauke Viktor Aponno, SH,   menjelaskan, family day yang dilakukan ini  sebagai wujud kebersamaan antara petugas, warga binaan dan keluarga dari  binaan. ‘’Jadi ini kita lakukan untuk saling mendekatkan diri. Tujuannya, ketika ada hal-hal yang tidak diinginkan  terjadi dengan warga binaan maka kita bisa dengan mudah melakukan komunikasi maupun kordinasi dengan keluarganya,’’ katanya.
Menurutnya, kegiatan ini sudah dilakukan  beberapa tahun terakhir ini  dan sangat direspon baik oleh setiap keluarga binaan Lapas Merauke. Sebab, dengan  adanya family day ini, setiap binaan bisa  ketemu langsung dan saling lepas rindu dengan keluarga mereka. Diakui Viktor Aponno, pihaknya telah membentuk panitia dimana pihaknya bertanggung jawab penuh atas kegiatan tersebut, selalu berusaha mejaga agar kegiatan yang dilakukan mulai dari puikul 09.00-16.00 WIT tersebut berjalan dengan baik.
‘’Kami juga sudah ingatkan  keluarga dari warga binaan untuk tidak melakukan sesuatu yang melanggar aturan. Jika itu yang terjadi akan merugikan sendiri baik keluarga maupun dair binaan itu sendiri. Tentu kegiatan seperti ini kita evaluasi jika terjadi sesuatu yang menciderai kegiatan yang sangat bagus ini,’’ terangnya. karena itu, Aponno mengharapkan keluarga  binaan untuk tidak melakukan hal-hal yang melanggar aturan.
Seorang pengunjung bernama Maria  mengaku berterima kasih kepada pihak Lapas Merauke  atas program yang dilaksanakan ini . Sebab dengan adanya family day ini, pihaknya   bisa ketemu langsung dengan keluarga yang ada di dalam Lapas.
sumber: http://infopublik.id/
Lapas Kelas IIB Merauke Gelar Family Day | INFO_PAS | 4.5

Dirjen Pemasyarakatan Serah Terimakan Jabatan Kepada Plt

Sertijab
Jakarta, INFO_PAS – Serah terima jabatan Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS) Handoyo Sudradjat kepada Plt Dirjen PAS Ma’mun berlangsung di kantor Ditjen Pemasyarakatan, selasa (05/05).
Dalam pisah sambut tersebut, Handoyo memberikan sambutan dan menjelaskan alasan dia mengundurkan diri.
“Saya akui sebagai manusia, kemampuan saya tidak cukup untuk mengatasi berbagai permasalahan di Pemasyarakatan,” ujarnya
Handoyo juga menyampaikan permintaan maaf dan terima kasih kepada jajarannya, atas dedikasinya kepada Pemasyarakatan saat dia menjadi pimpinan.
“Saya juga meminta maaf dan terima kasih kepada seluruh jajaran yang tanpa lelah meskipun mungkin menjadi bosan,” pungkasnya
Sementera, Kasubdit Komunikasi Akbar Hadi menjelaskan bahwa Serah terima jabatan tersebut disaksikan oleh Sekjen Kemenkumham Bambang Sariwanto, Staf Ahli Menteri Bidang Polhukam Haru, dan jajaran Direktur di Ditjen PAS.
“Sertijab telah diserah terimakan dan disaksikan oleh Sekjen Kemenkumham,” ujar Akbar Hadi.
Penulis: Fariz Nur
Sumber: http://www.pemasyarakatan.com/dirjen-pemasyarakatan-serah-terimakan-jabatan-kepada-plt/